Bapak Yayat
Pria berusia 34 tahun ini telah bekerja sebagai pemetik teh di Argo Wisata Kebun Teh selama 6 tahun. Pekerjaan yang dijalaninya merupakan pekerjaan turun-temurun dari ayahnya yang juga bekerja sebagai pemetik teh. Walaupun beliau hanya lulusan sekolah dasar, beliau tetep tekun menjalani pekerjaannya. Beliau telah bekeluarga dan memiliki 2 orang anak yang berumur 12 tahun dan 4 tahun.
Bapak Akbar
Bapak Akbar yang hanya lulusan sekolah dasar ini merupakan sahabat dan tetangga Bapak Yayat. Oleh sebab, beliau juga telah bekerja selama 6 tahun sebagai pemetik teh. Banyak suka dan duka yang dialami Bapak Akbar, salah satunya ialah hasil sedikitnya hasil panen dan kualitas teh buruk. Tetapi, bersama sahabatnyalah Bapak Akbar melewati kesehariannya.
Pria berusia 34 tahun ini telah bekerja sebagai pemetik teh di Argo Wisata Kebun Teh selama 6 tahun. Pekerjaan yang dijalaninya merupakan pekerjaan turun-temurun dari ayahnya yang juga bekerja sebagai pemetik teh. Walaupun beliau hanya lulusan sekolah dasar, beliau tetep tekun menjalani pekerjaannya. Beliau telah bekeluarga dan memiliki 2 orang anak yang berumur 12 tahun dan 4 tahun.
Bapak Akbar
Bapak Akbar yang hanya lulusan sekolah dasar ini merupakan sahabat dan tetangga Bapak Yayat. Oleh sebab, beliau juga telah bekerja selama 6 tahun sebagai pemetik teh. Banyak suka dan duka yang dialami Bapak Akbar, salah satunya ialah hasil sedikitnya hasil panen dan kualitas teh buruk. Tetapi, bersama sahabatnyalah Bapak Akbar melewati kesehariannya.
Hasil Observasi
Argo Wisata Kebun Teh yang berada di Puncak, Jawa Barat merupakan idak hanya dipergunakan sebagai perkebunan teh, tetapi juga dijadikan sebagai tempat wisata keluarga. Selain itu, Argo Wisata Kebun Teh ialah sebuah kebun teh seluas 100 ha yang dimilik oleh pemerintah. Sehingga panen teh yang dihasilkan akan dieksport keluar negeri, seperti Belanda. Argo Wisata Kebun Teh ini memiliki kurang lebih 5000 pekerja. Setiap pekerjanya memiliki tugas masing-masing. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemupukan, penyiraman, pemangkasan rumput atau tumbuhan liar, pengobatan dan pemberian pestisida, dan pemetik teh.
Memetik teh dilakukan setiap hari mulai pukul 7.00 hingga 15.00. Pada jangka waktu itulah teh berada dalam kualitas yang terbaik untuk dipetik. Kendala yang dihadapi para pemetik teh ialah saat musim hujan, terlebih saat hujan yang tidak kunjung berhenti. Sering dan banyaknya hujan yang turun membuat pucuk daun teh menjadi tidak baik kualitasnya. Sehingga membuat para pemetik teh tidak mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Pegawai yang bekerja di Argo Wisata Kebun Teh ini dibagi menjadi dua, yakni pekerja tetap dan buruh lepas. Pekerja tetap biasanya menggunakan pakaian bewarna coklat (seperti seragam pegawai negeri). Pendapatan yang didapatkan pegawai tetap kurang lebih Rp500.000,00. Selain itu, pegawai tetap mendapat fasilitas, seperti asuransi kesehatan (askes), tempat tinggal, dan uang pensiun. Sedangkan, buruh lepas biasanya menggunakan seragam berwarna merah dan penghasilan yang didapatkan sebesar Rp300.000,00. fasilitas yang didapatkan buruh lepas tidak selengkap pegawai tetap. Para buruh lepas hanya mendapatkan tempat tinggal. Itu pun dapat mereka tinggali selama mereka bekerja di Argo Wisata Kebun Teh.
Penghasilan yang didapatkan pemetik teh khusunya buruh lepas berdasarkan berapa banyak hasil panen yang didapatkan (dalam satuan kilo gram). 1 kg teh dihargai Rp600,00 dan biasanya para pemetik teh mendapatkan kurang lebih 30 kg. Hasil dari pemetikan teh dibayar setiap sekali dalam sebulan. Sehingga para pemetik teh, khususnya buruh lepas hanya mendapatkan penghasilan dar, buki hasil panen teh saja bukan mendapat gaji tetap setiap bulannya. Beda halnya dengan pegawai tetap yang selalu mendapatkan gaji tetap tiap bulannya.
Memetik teh dilakukan setiap hari mulai pukul 7.00 hingga 15.00. Pada jangka waktu itulah teh berada dalam kualitas yang terbaik untuk dipetik. Kendala yang dihadapi para pemetik teh ialah saat musim hujan, terlebih saat hujan yang tidak kunjung berhenti. Sering dan banyaknya hujan yang turun membuat pucuk daun teh menjadi tidak baik kualitasnya. Sehingga membuat para pemetik teh tidak mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Pegawai yang bekerja di Argo Wisata Kebun Teh ini dibagi menjadi dua, yakni pekerja tetap dan buruh lepas. Pekerja tetap biasanya menggunakan pakaian bewarna coklat (seperti seragam pegawai negeri). Pendapatan yang didapatkan pegawai tetap kurang lebih Rp500.000,00. Selain itu, pegawai tetap mendapat fasilitas, seperti asuransi kesehatan (askes), tempat tinggal, dan uang pensiun. Sedangkan, buruh lepas biasanya menggunakan seragam berwarna merah dan penghasilan yang didapatkan sebesar Rp300.000,00. fasilitas yang didapatkan buruh lepas tidak selengkap pegawai tetap. Para buruh lepas hanya mendapatkan tempat tinggal. Itu pun dapat mereka tinggali selama mereka bekerja di Argo Wisata Kebun Teh.
Penghasilan yang didapatkan pemetik teh khusunya buruh lepas berdasarkan berapa banyak hasil panen yang didapatkan (dalam satuan kilo gram). 1 kg teh dihargai Rp600,00 dan biasanya para pemetik teh mendapatkan kurang lebih 30 kg. Hasil dari pemetikan teh dibayar setiap sekali dalam sebulan. Sehingga para pemetik teh, khususnya buruh lepas hanya mendapatkan penghasilan dar, buki hasil panen teh saja bukan mendapat gaji tetap setiap bulannya. Beda halnya dengan pegawai tetap yang selalu mendapatkan gaji tetap tiap bulannya.
0 komentar:
Posting Komentar