Narasumber: Ibu Gilda Nurfitriyani, Wakil Ketua MUI
T: “ Selamat siang, Bu.”
J: “ Selamat siang.”
T:“Bagaimana pendapatan Ibu Gilda mengenai film 2012 yang kini marak diperbincangkan?”
J: “ Saya kurang menyetujui adanya pemutaran film 2012 khususnya di Indonesia. Karena menurut ini film ini dapat mengganggu moral dan merusak keimanan.”
T: “Bagaimana pandangan MUI sendiri mengenai film 2012?”
J: “Saya, selaku wakil ketua MUI , melihat adanya 3 buah kesalahan dalam film tersebut. Pertama, hari kiamat tidak dapat divisualisasikan dengan nyata. Kedua, kiamat versi Islam tidak ada seorang pun yang selamat. Dari film 2012 kita melihat bahwa ada beberapa orang yang selamat dari kiamat dan hal inilah yang berlawanan dengan versi Islam. Ketiga, dalam ajaran Islam tidak ada yang dapat memprediksi kapan hari kiamat akan datang. Bahkan seorang nabi pun tidak mengetahu kapan kiamat itu datang. Hanya Allah SWT yang dapat mengetahui.”
T: ”Lalu, bagaimana dengan tindakan MUI yang dikatakan mengharamkan film 2012?”
J: ” Perlu saya garis bawahi bahwa MUI tidak mengharamkan film 2012. Melainkan menghimbau masyarakan untuk melihat film 2012 sebatas imajinasi manusia saja. Saya sendiri tidak melihat film itu menyesatkan jika dipandangan dari daya imajinasi seseorang untuk menggambarkan hari kiamat.”
T: ” Apa pesan yang ingin disampaikan ibu kepada para pemirsa?”
J: “ Saya menghimbau agar masyarakat tidak dengan mudahnya terhasut dengan apa yang digambarkan film 2012. Jangan berpikir bahwa apa yang divisualisasikan akan terjadi. Anggaplah film tersebut sebagai sebuah sajian tontonan saja. Selain itu, masih banyak orang baik, masih banyak orang beriman. Nah, salah satu tanda Kiamatkan kalau mereka sudad tidak ada lagi, sehingga dunia ini benar-benar jelek. Jadi tidak benar itu, itu hanya imajinasi film saja.”
T: “ Terima kasih Ibu Gilda.”
J: ” Terima kasih kembali.”
T: “ Selamat siang, Bu.”
J: “ Selamat siang.”
T:“Bagaimana pendapatan Ibu Gilda mengenai film 2012 yang kini marak diperbincangkan?”
J: “ Saya kurang menyetujui adanya pemutaran film 2012 khususnya di Indonesia. Karena menurut ini film ini dapat mengganggu moral dan merusak keimanan.”
T: “Bagaimana pandangan MUI sendiri mengenai film 2012?”
J: “Saya, selaku wakil ketua MUI , melihat adanya 3 buah kesalahan dalam film tersebut. Pertama, hari kiamat tidak dapat divisualisasikan dengan nyata. Kedua, kiamat versi Islam tidak ada seorang pun yang selamat. Dari film 2012 kita melihat bahwa ada beberapa orang yang selamat dari kiamat dan hal inilah yang berlawanan dengan versi Islam. Ketiga, dalam ajaran Islam tidak ada yang dapat memprediksi kapan hari kiamat akan datang. Bahkan seorang nabi pun tidak mengetahu kapan kiamat itu datang. Hanya Allah SWT yang dapat mengetahui.”
T: ”Lalu, bagaimana dengan tindakan MUI yang dikatakan mengharamkan film 2012?”
J: ” Perlu saya garis bawahi bahwa MUI tidak mengharamkan film 2012. Melainkan menghimbau masyarakan untuk melihat film 2012 sebatas imajinasi manusia saja. Saya sendiri tidak melihat film itu menyesatkan jika dipandangan dari daya imajinasi seseorang untuk menggambarkan hari kiamat.”
T: ” Apa pesan yang ingin disampaikan ibu kepada para pemirsa?”
J: “ Saya menghimbau agar masyarakat tidak dengan mudahnya terhasut dengan apa yang digambarkan film 2012. Jangan berpikir bahwa apa yang divisualisasikan akan terjadi. Anggaplah film tersebut sebagai sebuah sajian tontonan saja. Selain itu, masih banyak orang baik, masih banyak orang beriman. Nah, salah satu tanda Kiamatkan kalau mereka sudad tidak ada lagi, sehingga dunia ini benar-benar jelek. Jadi tidak benar itu, itu hanya imajinasi film saja.”
T: “ Terima kasih Ibu Gilda.”
J: ” Terima kasih kembali.”
0 komentar:
Posting Komentar